From Marcelo - Brazil
Sumber : www.maitreya.org.tw
Saya dibesarkan di keluarga Kristen yang penuh kasih. Orang tua saya mencintaiku dan saya mempunyai saudara-saudara kandung yang luar biasa. Karena Pertemanan, saya mulai menjadi pemakai narkoba. Pada usia 16 tahun, Saya ingin mengenal seorang gadis, karena gadis ini dan teman-temanku menggunakan narkoba, saya pun mulai menggunakannya juga. Hal ini membuat saya menjadi pecandu narkoba selama 18 tahun.
Narkoba menjadi bagian kehidupanku. Saya menggunakan narkoba baik dalam suasana bahagia maupun sedih. Saya menggunakan narkoba agar dapat berbahagia. Saya menggunakan narkoba agar dapat keluar dari stress dan kekhawatiran. Saya mempunyai berbagai alasan untuk menggunakan narkoba. Saya pun kecanduan semua jenis narkoba ; heroin, ganja, dll. Akhirnya Saya mengalami kondisi dimana narkoba mempengaruhi kejiwaanku, saya pun kehilangan kendali atas perilaku dan pikiran. Saya mencoba bunuh diri sebanyak tiga kali. Saya telah menghancurkan teman-teman dan keluarga, setiap orang mencoba membantu saya agar dapat keluar dari masalah ini.
Setelah usaha bunuh diri saya, saya benar-benar berjuang untuk meninggalkan narkoba. Di gereja, saya diberi teh khusus yang membantu saya berhenti menggunakan narkoba. Namun, meskipun saya sudah berhenti mengkonsumsi narkoba, pikiran saya masih kacau dan tak terkendali. Ketika saya menjadi tergoda, saya dengan mudah kembali menggunakan narkoba. Saya sangat ingin menemukan solusi yang bisa membebaskan saya. Salah seorang teman memberi saya alamat sebuah rumah dan menyarankan saya untuk mencoba mencari bantuan di tempat ini. Saat itu, saya tidak tahu bahwa rumah itu sebenarnya sebuah vihara.
Ketika saya masuk ke vihara, gelombang mengejutkan yang penuh kedamaian menghampiriku. Saya merasakan hawa kesucian dan ketenangan. Saya pun memohon ketuhanan dan saya benar-benar tercerahkan setelah mempelajari sumpah agung Buddha Maitreya. Saya mengenang suatu waktu di masa kecilku, ketika beberapa teman saya yang miskin, beberapa di antaranya tidak tampan atau tidak pandai di sekolah. Teman-teman ini ditertawakan dan dipandang rendah. Saya ingat, saya merasa kasihan terhadap teman-teman, dan pada saat itu, saya sungguh-sungguh ingin mengubah dunia ini menjadi dunia yang adil. Saat mendengarkan sumpah agung Buddha Maitreya, saya belajar bagaimana Buddha Maitreya melihat kekacauan dan perbedaan di dunia ini, dan bagaimana Buddha Maitreya ingin menggunakan cinta kasih untuk membuat dunia ini menjadi harmonis, dunia tanpa perbedaan. Saya menyadari bahwa Maitreya sangat mirip dengan saya dan saya merasa suatu koneksi langsung kepada-Nya.
Saya memutuskan untuk memberitahu pandita tentang kisah penggunaan narkobaku. Pandita menjelaskan bahwa saya harus dengan tulus melakukan sujud nurani setiap kali saya merasakan dorongan untuk memakai narkoba. Mengingat saya kecanduan sehingga keinginan untuk menggunakan narkoba selalu ada. Saya mulai pergi ke vihara setiap hari untuk melakukan sujud nurani. Perjuanganku untuk melakukan sujud nurani sulit untuk dilukiskan. Seolah-olah narkoba mencengkeram pikiran, tubuh dan jiwa saya. Saya berjuang keras selama sujud nurani karena saat itu saya kehilangan konsentrasi, narkoba berusaha mengontrol saya dan saya dapat kehilangan semua rasionalitas. Dengan konsentrasi yang sangat kuat, saya memohon Buddha Maitreya untuk membimbing saya. Sulit bagi saya untuk mengontrol dan memfokuskan pikiran saya, tetapi dengan ketekunan saya memanggil Buddha Maitreya di pikiran saya setiap kali saya merasa bahwa saya kehilangan kendali. Saya dapat merasakan kehangatan cinta kasih Buddha Maitreya dan berkah dalam menaklukkan kecanduan narkoba dan memberikan saya rasa damai. Saya melakukan sujud nurani setiap hari dan selama sujud nurani, saya berkeringat dengan deras . Setelah hanya tiga bulan sujud nurani yang konsisten, saya telah menjadi detoksifikasi (racun-racun narkoba perlahan-lahan keluar). Racun-racun narkoba yang bertahun-tahun di dalam tubuh saya telah berkeringat keluar selama saya berada di vihara. Setelah beberapa bulan sujud nurani yang konsisten, tubuh dan pikiran saya tidak lagi bingung. Jiwa saya merasa tenang. Saya merasa lebih sehat dan lebih bahagia. Saya benar-benar diberkati oleh Buddha Maitreya!
Dari kehidupan yang gelap, saya menemukan sebuah jalan yang penuh harapan, iman dan sukacita. Saya sangat diberkati dengan hidup saya, dan saya sangat berterima kasih kepada Buddha Maitreya dan untuk semua orang yang terlibat yang telah memungkinkan saya untuk berada di tempat saya sekarang ini. Saya bahkan berterima kasih karena telah kecanduan narkoba, karena tanpa kecanduan, saya mungkin tidak pernah menemukan Buddha Maitreya. Hari ini saya bebas dari narkoba. Saya telah menjual bisnis saya yang sedang berkembang dan saya telah menjadi seorang vegetarian yang permanen. Saya telah mendedikasikan diriku untuk Buddha Maitreya dan harapan-Nya untuk menciptakan dunia yang penuh kasih sayang dan cinta kasih. Saya berharap suatu hari akan ada kebahagiaan di bumi ini, ketika semua orang, mengesampingkan perbedaan mereka, memperlakukan satu sama lain sebagai satu keluarga. Hanya ketika kita belajar untuk menghormati semua kehidupan. Kita baru benar-benar dapat memiliki keharmonisan dan kasih sayang di dunia ini. Saya telah belajar bahwa itu semua dimulai dari diri kita sendiri. Setelah kita menghormati dan memiliki keyakinan dalam hidup kita sendiri, kita dapat menyebarkan sukacita dan kasih sayang kepada semua makhluk hidup lainnya di sekitar kita. Maha Tao Maitreya telah mengajarkan saya betapa berharganya hidup dan kehidupan menghormati yang benar-benar layak!
Sumber : www.maitreya.org.tw
Saya dibesarkan di keluarga Kristen yang penuh kasih. Orang tua saya mencintaiku dan saya mempunyai saudara-saudara kandung yang luar biasa. Karena Pertemanan, saya mulai menjadi pemakai narkoba. Pada usia 16 tahun, Saya ingin mengenal seorang gadis, karena gadis ini dan teman-temanku menggunakan narkoba, saya pun mulai menggunakannya juga. Hal ini membuat saya menjadi pecandu narkoba selama 18 tahun.
Narkoba menjadi bagian kehidupanku. Saya menggunakan narkoba baik dalam suasana bahagia maupun sedih. Saya menggunakan narkoba agar dapat berbahagia. Saya menggunakan narkoba agar dapat keluar dari stress dan kekhawatiran. Saya mempunyai berbagai alasan untuk menggunakan narkoba. Saya pun kecanduan semua jenis narkoba ; heroin, ganja, dll. Akhirnya Saya mengalami kondisi dimana narkoba mempengaruhi kejiwaanku, saya pun kehilangan kendali atas perilaku dan pikiran. Saya mencoba bunuh diri sebanyak tiga kali. Saya telah menghancurkan teman-teman dan keluarga, setiap orang mencoba membantu saya agar dapat keluar dari masalah ini.
Setelah usaha bunuh diri saya, saya benar-benar berjuang untuk meninggalkan narkoba. Di gereja, saya diberi teh khusus yang membantu saya berhenti menggunakan narkoba. Namun, meskipun saya sudah berhenti mengkonsumsi narkoba, pikiran saya masih kacau dan tak terkendali. Ketika saya menjadi tergoda, saya dengan mudah kembali menggunakan narkoba. Saya sangat ingin menemukan solusi yang bisa membebaskan saya. Salah seorang teman memberi saya alamat sebuah rumah dan menyarankan saya untuk mencoba mencari bantuan di tempat ini. Saat itu, saya tidak tahu bahwa rumah itu sebenarnya sebuah vihara.
Ketika saya masuk ke vihara, gelombang mengejutkan yang penuh kedamaian menghampiriku. Saya merasakan hawa kesucian dan ketenangan. Saya pun memohon ketuhanan dan saya benar-benar tercerahkan setelah mempelajari sumpah agung Buddha Maitreya. Saya mengenang suatu waktu di masa kecilku, ketika beberapa teman saya yang miskin, beberapa di antaranya tidak tampan atau tidak pandai di sekolah. Teman-teman ini ditertawakan dan dipandang rendah. Saya ingat, saya merasa kasihan terhadap teman-teman, dan pada saat itu, saya sungguh-sungguh ingin mengubah dunia ini menjadi dunia yang adil. Saat mendengarkan sumpah agung Buddha Maitreya, saya belajar bagaimana Buddha Maitreya melihat kekacauan dan perbedaan di dunia ini, dan bagaimana Buddha Maitreya ingin menggunakan cinta kasih untuk membuat dunia ini menjadi harmonis, dunia tanpa perbedaan. Saya menyadari bahwa Maitreya sangat mirip dengan saya dan saya merasa suatu koneksi langsung kepada-Nya.
Saya memutuskan untuk memberitahu pandita tentang kisah penggunaan narkobaku. Pandita menjelaskan bahwa saya harus dengan tulus melakukan sujud nurani setiap kali saya merasakan dorongan untuk memakai narkoba. Mengingat saya kecanduan sehingga keinginan untuk menggunakan narkoba selalu ada. Saya mulai pergi ke vihara setiap hari untuk melakukan sujud nurani. Perjuanganku untuk melakukan sujud nurani sulit untuk dilukiskan. Seolah-olah narkoba mencengkeram pikiran, tubuh dan jiwa saya. Saya berjuang keras selama sujud nurani karena saat itu saya kehilangan konsentrasi, narkoba berusaha mengontrol saya dan saya dapat kehilangan semua rasionalitas. Dengan konsentrasi yang sangat kuat, saya memohon Buddha Maitreya untuk membimbing saya. Sulit bagi saya untuk mengontrol dan memfokuskan pikiran saya, tetapi dengan ketekunan saya memanggil Buddha Maitreya di pikiran saya setiap kali saya merasa bahwa saya kehilangan kendali. Saya dapat merasakan kehangatan cinta kasih Buddha Maitreya dan berkah dalam menaklukkan kecanduan narkoba dan memberikan saya rasa damai. Saya melakukan sujud nurani setiap hari dan selama sujud nurani, saya berkeringat dengan deras . Setelah hanya tiga bulan sujud nurani yang konsisten, saya telah menjadi detoksifikasi (racun-racun narkoba perlahan-lahan keluar). Racun-racun narkoba yang bertahun-tahun di dalam tubuh saya telah berkeringat keluar selama saya berada di vihara. Setelah beberapa bulan sujud nurani yang konsisten, tubuh dan pikiran saya tidak lagi bingung. Jiwa saya merasa tenang. Saya merasa lebih sehat dan lebih bahagia. Saya benar-benar diberkati oleh Buddha Maitreya!
Dari kehidupan yang gelap, saya menemukan sebuah jalan yang penuh harapan, iman dan sukacita. Saya sangat diberkati dengan hidup saya, dan saya sangat berterima kasih kepada Buddha Maitreya dan untuk semua orang yang terlibat yang telah memungkinkan saya untuk berada di tempat saya sekarang ini. Saya bahkan berterima kasih karena telah kecanduan narkoba, karena tanpa kecanduan, saya mungkin tidak pernah menemukan Buddha Maitreya. Hari ini saya bebas dari narkoba. Saya telah menjual bisnis saya yang sedang berkembang dan saya telah menjadi seorang vegetarian yang permanen. Saya telah mendedikasikan diriku untuk Buddha Maitreya dan harapan-Nya untuk menciptakan dunia yang penuh kasih sayang dan cinta kasih. Saya berharap suatu hari akan ada kebahagiaan di bumi ini, ketika semua orang, mengesampingkan perbedaan mereka, memperlakukan satu sama lain sebagai satu keluarga. Hanya ketika kita belajar untuk menghormati semua kehidupan. Kita baru benar-benar dapat memiliki keharmonisan dan kasih sayang di dunia ini. Saya telah belajar bahwa itu semua dimulai dari diri kita sendiri. Setelah kita menghormati dan memiliki keyakinan dalam hidup kita sendiri, kita dapat menyebarkan sukacita dan kasih sayang kepada semua makhluk hidup lainnya di sekitar kita. Maha Tao Maitreya telah mengajarkan saya betapa berharganya hidup dan kehidupan menghormati yang benar-benar layak!
baru pertama kali liat wajah marcelo yang tersenyum soalnya hou xue cuma denger namanya doang. ok deh selamat menjalani kehidupan yang penuh kebahagiaan....
BalasHapus